Rasa takut tidak perna menjadi pemimpin yang baik, karena seorang pemimpin yang baik harus mengambil inisiatif, harus berbuat, sedangkan rasa takut justru melemahkan, bahkan melumpuhkan. Rasa takut harus dipahami dan dirasionalkan sebab muncul dalam diri sendiri yang membayangkan sesuatu sebagai, andaikata - bagini atau begitu lalu bagaimana. Bayangan ini hanya khayalan belaka karena bukan realitas. Khayalan dibuat oleh manusia sendiri dan lucunya justru yang ditakuti akan lebih muda menimpah orang yang takut dari pada orang yang yang tidak takut.
Setelah dipahami, rasa takut itu diatasi dengan iman kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang selalu menyertai kita. Kalau Tuhan mengatakan “ Jangan khawatir mengenai hari esok, karena kesusahan hari ini cukup untuk hari ini ( Matius 6:34 ) bahkan dikatakan “ janganlah takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh , karena se ekor Burung Pipit tidak dilupakan Allah, apalagi kamu yang lebih berharga dari sekawanan besar burung Pipit”, ( Lukas 12:4-7)
” Kamu tidak usah memikirkan bagaimana kamu harus membela diri atau apa yang harus kamu katakan kalau kamu dihadapkan pada penguasa atau pengadilan atau dimasukan ke dalam penjara, karena Aku sendiri akan bemberikan kepada mu kata-kata hikmad sehingga kamu tidak dapat ditantang atau dibantah oleh lawan-lawan mu . Tuhan mu menyelamatkan maka tidak ada seorangpun yang dapat merugikan kamu, tetapi kalau Tuhan memang berkenan bahwa kamu kalah, maka tidak ada juga seorangpun yang akan menyelamatkan kamu( bdk Ester 4 ). Maka aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekhawatiran
( bdk. 1 Kor &: 32 ). Dengan dasar kepercayayaan ini kamu harus membuang segala ketakutan.
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar, dan jangan lupa kembali lagi