Pelajaran Blog Khusus Bagi Pemula Lugas dan Penting Forantum I Blogging is My Life I Tutorial Blog I Tips dan Trik Blog I SEO I Free Template

Kamis, 04 Februari 2010

PERAN PEMUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DAN PEMBANGUNAN


10.12 |

28-Oct-2009

(Sebuah Refleksi 81 Tahun Sumpah Pemuda)
OLEH YOSEFUS DHENGA
(Staf Humas DPRD Kabupaten Nagekeo)
Rabu, 28 Oktober 2009

Florespos.com - Pemuda merupakan salah satu elemen masyarakat yang memegang amanah untuk mendorong pembangunan masyarakat ke arah yang lebih baik secara ekonomi, sosial dan budaya. Peran pemuda semakin mengemuka mengingat arah pembangunan kepemimpinan pemuda saat ini adalah peningkatan peran pemuda sebagai “sosial kategori” yang mengharuskan pemuda terlibat dalam persoalan–persoalan pembangunan dan kemasyarakatan di sekitarnya secara lebih intensif.

Pemuda merupakan warga masyarakat yang tumbuh dan berkembang dalam kompleksitas pembangunan. Banyak pihak sependapat bahwa pemuda merupakan asset masa depan bangsa, tetapi dalam kenyataanya banyak pemuda selalu diperhadapkan dengan masalah – masalah klasik seperti kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, dan sebagian pemuda terjebak dalam masalah – masalah ketidakberdayaan orang muda itu sendiri.

Sebagian pemuda Indonesia tinggal di perdesaan. Menurut data profil pemuda tahun 2005, sebanyak 54% kaum muda tinggal di desa. Artinya, secara kuantitaif lebih banyak dibandingkan dengan pemuda yang tinggal diperkotaan (46%). Dari data tersebut, maka dapat dipahami kalau pembangunan pemuda yang ada di perdesaan sangat penting dan urgen.

Pemuda di perdesaan sering diperhadapkan pada fenomena rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi desa yang disebabkan oleh minimnya factor-faktor produksi dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Akibatnya, urbanisasi telah menjadi fenomena yang kian marak. Para pemuda perdesaan yang berpendidikan dan berprestasi umumnya meninggalkan desa dan bekerja di kota.

Pertanyaannya, bagaimana keterlibatan dan peran pemuda dalam mengatasi masalah kemandekan ekonomi perdesaan? Kini, saatnya para pemuda desa dibangkitkan potensi kepemimpinannya agar mampu menjadi motor penggerak kehidupan desa yang bertumpu pada potensi alam dan manusia setempat. Dan ini menuntut sebuah upaya yang sistematis.

Untuk diketahui bahwa konsep pembangunan kita adalah “berkelanjutan”. Dengan demikian, pengembangan kepemimpinan pemuda dapat dimulai dari peningkatan kesadaran baru pemuda. Idealnya, strategi pembangunan tidak semata–mata untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengupayakan peningkatan pemerataan pembangunan antarpelaku dan antarwilayah serta kerja sama lintas sektor.

Dalam kerangka peningkatan pemerataan pembangunan tersebut, maka upaya pengembangan kepemimpinan pemuda perlu diselaraskan dengan berbagai program pemerintah yang telah ada sebelumnya. Dengan pemahaman yang memadai, pemuda dapat memainkan peran sebagai agen perubahan dan agen pembangunan.

Pemuda harus mampu mengaktualisasikan potensi kepemimpinannya, terutama dalam upaya menyusun strategi pembangunan yang sesuai dengan karakteristik alam, posisi geografis, kebutuhan–kebutuhan pembangunan serta dinamika masyarakat di daerah yang bersangkutan.

PEMUDA HARUS MENJADI BAGIAN DARI SOLUSI

Dewasa ini, pemuda terkesan telah kehilangan elan vital-nya. Positioning pemuda mengalami disorentasi akibat dominasi Negara dan tidak maksimalnya peran pemuda. Karena itu, kaum muda harus membangun kebersamaan, dan tidak boleh ada saling curiga di sana sini. Diharapkan, ke depan kaum muda harus serius melakukan pemberdayaan kepada masyarakat.

Ada penilaian negatif bahwa gerakan kepemudaan lebih banyak diboncengi kepentingan politik dan akan terjadi politisasi peran diri atau pencitraan diri. Untuk itu, pemuda perlu melakukan:

Pertama, rekonsiliasi antarkekuatan pemuda sehingga tidak terkotak-kotak oleh kepentingan pragmatis.

Kedua, pemuda harus proaktif dalam melakukan pendidikan di masyarakat, misalnya, perlunya penguatan skill individu dan kelompok.

Ketiga, pemuda harus memperjuangkan moral etis dan pengembangan dirinya. Moral etis akan mendorong kaum muda mempertahankan prinsip-prinsip yang diyakini benar dan berguna bagi semua umat manusia.

Keempat, pemuda harus menjadi bagian dari solusi dari persoalan di masyarakat.

MEMBANGUN CITRA KAUM MUDA

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini telah memberi warna tersendiri bagi kehidupan kaum muda. Arus globalisasi yang kian kencang berhembus ke seluruh penjuru dunia bagaikan sebuah truk yang melaju kencang nyaris tak terkendali (Antony Gidens, the third way), ternyata tidak hanya menjadi media untuk berpikir lebih kritis. Sikap konsumtif berkarakter opportunisme merupakan sisi lain yang tak terhindarkan.

Potret kekinian kaum muda menjadi keprihatinan dan kegelisahan anak bangsa, seakan sedang berada dalam persimpangan. Perasaan minder, sikap tidak mau mengalah, suka menyakiti perasaan orang lain, belum bisa menerima yang diperoleh, tidak maksimal dalam berusaha dan melihat kegagalan sebagai hambatan, bukan sebagai salah satu tahapan menuju kesuksesan, merupakan ekspresi kaum muda. Dinamika kehidupan ini mencerminkan kaum muda yang sedang dalam proses penemuan jati diri.

Dan, jalan keluar yang harus ditempuh adalah harus dimulai dari dalam diri kaum muda itu sendiri. Kaum muda harus berani keluar dari dirinya untuk mengembangkan potensi diri, belajar menjadi dirinya sendiri, mengenal identitasnya dan berani untuk mengambil keputusan sendiri. Pengembangan diri kaum muda ini pun tentu tidak dapat dilepaspisahkan dari peran orang tua, lembaga sosial/agama dan pemerintah.

Perbedaan pendapat harus menjadi khazanah berpikir untuk memperdalam ilmu dan mempertebal persahabatan, bukan untuk dibeda–bedakan yang berujung pada kekerasan. Sikap demikian justru memberi image buruk bagi kaum muda di mata masyarakat.

Berpikir positif dan bersosialisasi demi kemanusiaan harus ditanamkan sejak dini. Sikap compasio (bela rasa) sebagai satu bangsa tetap bergeming dalam setiap titik nadir pergerakan kaum muda. Nasionalisme harus tetap menjadi inspirasi dan spirit dalam setiap ekspresi kaum muda. Selamat ulang tahun Sumpah Pemuda ke – 81.

“Youth is not the fained by years,but by the cretive impuls to make something”(Masa muda tidak bisa diukur oleh jumlah tahun, tetapi oleh dorongan kreatif untuk berbuat sesuatu)


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar, dan jangan lupa kembali lagi

Diberdayakan oleh Blogger.