Lagi-lagi Kabupaten Lembata berhasil pecahkan rekor, sejak jadi kabupaten otonom berhasil mendirikan 3 buah kantor bupati. Dana yang dikeluarkan juga tidak sedikit, jumlahnya triliunan rupiah.
Sekarang gaung pilkada mulai ditabuh, politisi mulai " cari muka" ke kampung-kampung. Jual tampang, jual program. Atas nama rakyat dan panggilan Lewotana jadi " tameng" untuk bujuk rayu rakyat. Penggombal, pembohong itulah politik maklum tanpa itu, karir seorang politikus hanya kan menjadi pekerja politik, tanpa mengenyam kekuasaan dan nikmati jabatan.
Jika nanti saatnya kampanye tiba, isu seputar pembangunan tiga kantor bupati bakal jadi headline di atas panggung. Siapa yang bertanggung jawab atas mubazirnya uang rakyat dan apa yang menjadi latar belakang pemerintah mendirikan tiga buah gedung itu? Rakyat cuma diam dan berbisik " kami su tau tapi kami los"
Sekarang gaung pilkada mulai ditabuh, politisi mulai " cari muka" ke kampung-kampung. Jual tampang, jual program. Atas nama rakyat dan panggilan Lewotana jadi " tameng" untuk bujuk rayu rakyat. Penggombal, pembohong itulah politik maklum tanpa itu, karir seorang politikus hanya kan menjadi pekerja politik, tanpa mengenyam kekuasaan dan nikmati jabatan.
Jika nanti saatnya kampanye tiba, isu seputar pembangunan tiga kantor bupati bakal jadi headline di atas panggung. Siapa yang bertanggung jawab atas mubazirnya uang rakyat dan apa yang menjadi latar belakang pemerintah mendirikan tiga buah gedung itu? Rakyat cuma diam dan berbisik " kami su tau tapi kami los"
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar, dan jangan lupa kembali lagi